KompasData's profile picture

KompasData

@kompasdata

Bagian dari @hariankompas (Kompas.id). Kumpulan informasi #LitbangKompas, #ArsipKompas, dan #Kompaspedia.

Indonesia
instagram
Followers
77,025
Following
121
Posts
4,005
Engagement Rate
0.00%
Campaigns Featured in
1

Recent Posts

Post by kompasdata
14
2024-12-19

Presiden Prabowo Subianto mengusulkan agar mekanisme pemilihan kepala daerah dilakukan oleh DPRD. Usulan ini pun menuai polemik karena dianggap tidak tepat dan salah alamat. Mengapa demikian? Sahabat Data juga dapat menemukan video lainnya di Kompas.id dan Youtube Harian Kompas. #Video #Polhuk #Ekonomi #PPN #AdadiKompas

Post by kompasdata
381
2024-12-18

Sahabat Data, Prof Soemantri dilahirkan di Semarang, 8 Juni 1926. Ia memperoleh pendidikan tinggi teknik dengan spesialisasi kimia di THS Bandung, kemudian memperoleh doktornya di Universitas Teknik Delft, Belanda. Selama perjuangan kemerdekaan, almarhum menjadi perwira dan ajudan Kol AH Nasution dari 1948 dampai 1950. Soemantri pernah lolos dari lubang jarum ketika ia tertawan di Madiun dan dijatuhi hukuman mati. Tapi Tuhan masih melindungi letnan satu itu. Satuan Siliwangi berhasil membebaskannya. Soemantri pada 1950 memperoleh beasiswa Mahasiswa Angkatan Perang ke perguruan teknik Delft. Mulai saat itulah ia giat dalam dunia ilmu pengetahuan. Jabatan-jabatannya antara lain sebagai guru besar kimia teknik ITB, penasehat Lembaga Tenaga Atom, Direktur Pusat Research Nasional, Ketua Dewan Ahli Lemhanas, dan sebagainya. Namanya pun dikenal di dunia internasional dan publikasi publikasinya diterbitkan di London, Paris, dan lain-lain. Ia pun diangkat menjadi anggita Academy of Sciences Romania. Kecintaannya pada dunia perguruan tinggi dan mahasiswa-mahasiswa ditunjukkannya sewaktu menjadi Rektor UI pada masa-masa kriris tahun 1965-1966. Sampai menjelang akhir hayatnya, perhatian itu tetap ia tumpahkan. Dalam keaddan sakit, ia selalu menanyakan perkembangan mahasiwa-mahasiswa. “Bagaimana anak-anak?”, tanyanya selalu. Anak-anak di sini adalah mahasiswa. Dikutip dari artikel “Menteri P&K Prof. Soemantri Brodjonegoro Tutup Usia” (oleh PUR/MS/PW/AMS) di harian Kompas, 19 Desember 1973. Sahabat Data dapat menemukan arsip @hariankompas lainnya di Data.kompas.id (tautan pada profil). #KataKompasData #KompasData #ArsipKompas #Tokoh #LitbangKompas #AdadiKompas

Post by kompasdata
216
2024-12-17

Sahabat Data, tampak pada gambar adalah suasana sekitar kamus Fakultas Sastra Univesitas Indonesia di Rawamangun (FSUI) dalam persiapan acara "Lintas Masa Kampus Rawamangun 1987". Kampus yang pernah menjadi tempat kuliah Soe Hok Gie dan sudah ditempati sejak tahun 1960 itu mulai tanggal 6 September 1987 ditinggalkan selama-selamanya selanjutnya menempati kampus baru di Depok. Menandai kepindahan kampus UI Rawamangun ke Depok mahasiswa Fakultas Hukum, Psikologi, Ilmu Sospol, dan Sastra mengadakan bazar, pameran foto, pesta senin, dan malam hiburan sepanjang hari Minggu, 30 Agustus 1987 di Taman Kampus UI Rawamangun. Dalam acar bersama yang bernama Lintas Masa Kampus Rawamangun 1987 dibuka oleh rektor UI saat itu, Prof Dr Sujudi, artis-artis kalangan Kampus UI saat itu pun diharapkan hadir seperti Warkop DKI, Tika Bisono, Neno Warisman, Harvey Malaiholo, Ikang Fawzim Orkes Moral PSP, dan lainnya. Acara ini juga dipandu oleh Dono dan Kasino Warkop. Dikutip dari artikel “Lintas Masa Kampus UI Rawamangun” di harian Kompas, 28 Agustus 1987. Sahabat Data juga dapat menemukan arsip @‌hariankompas lainnya di Data.kompas.id (tautan pada profil). #ArsipKompas #Sejarah #KompasData #AdadiKompas

Post by kompasdata
195
2024-12-16

Sahabat Data, pada gambar tampak salah satu tampilan artikel yang dimuat di harian Kompas, 16 Agustus 1969. Artikel tersebut ditulis oleh Soe Hok Gie. Berapa tulisan dari Soe Hok Gie pernah dimuat di harian Kompas pada periode 1966 sampai 1970. Sejarah pergerakan mahasiswa Indonesia mencatat nama Soe Hok Gie sebagai simbol idealisme dari kalangan intelektual. Arsitek aksi long march pada tahun 1966 ini, percaya bahwa mahasiswa adalah golongan yang amat penting dalam masyarakat. Terlebih saat negara dalam keadaan krisis. Jika rakyat dibiarkan bergerak sendiri, besar kemungkinan akan berujung pada anarkis. Maka, bagi dia, lebih baik mahasiswa yang bergerak memimpin arah perjuangan. Lulusan Fakultas Sastra Universitas Indonesia ini juga dikenal sebagai penulis kritik sosial yang tajam. Dia konsisten melontarkan pemikirannya di berbagai koran, majalah, serta penerbitan lainnya baik di dalam maupun luar negeri. Lewat tulisannya, dia dikagumi berbagai lapisan masyarakat sekaligus juga dibenci mereka yang terkena kritik-kritiknya. Soe Hok Gie lahir pada 17 Desember 1942. Soe Hok Gie meninggal ketika sedang naik Gunung Semeru pada 16 Desember 1969. Dikutip dari artikel “Soe Hok Gie: Catatan Seorang Demonstran” (oleh PTU) di harian Kompas, 13 Mei 2024 dan “Soe Hok Gie dan Idan Lubis Dimakamkan” di harian Kompas, 26 Desember 1969. Sahabat Data juga dapat menemukan arsip @hariankompas lainnya di Data.kompas.id (tautan pada profil). #ArsipKompas #GIE #SoeHokGie #Tokoh #Sejarah #KompasData #LitbangKompas #AdadiKompas

Post by kompasdata
191
2024-12-15

Sahabat Data, pada gambar tampak salah satu artikel di harian Kompas yang bercerita tentang peristiwa Palagan Ambarawa pada 15 Desember 1945. Ambarawa sendiri sebenanrnya tak lebih dari kebanyakan kota kecil di pedalaman Pulau Jawa. Sepi, kehidupannya tenteram dan berpeamndangan elok, di dekatnya terdapat Rawa Pening serta Gunung Merbabu. Ibu kota kecamatan tersebut letaknya 40 km arah tenggara Semarang, Jawa Tengah, pada dataran tinggi yang rapat dikepung oleh barisan perbukitan. Tetapi justru dalam segala kesederhanaan ini, akibat berbagai batas alamnya, kawasan Ambarawa mengambil peran penting dalam perjalanan sejarah. Kawasan ini tepat pada simpang tiga jalur jalan raya utama. Hanya ada tiga pintu masuk ke Ambarawa dan semuanya menuju ke kota-kota terpenting. Semarang di arah barat laut, Solo ke sisi timur, dan Magelang terus ke Yogyakarta pada pintu selatannya. Maka tidak mengherankan mengapa kawasan ini bagaikan kunci untuk membuka seluruh Jawa bagian tengah. Tempat inilah yang menjadi saksi peristiwa yang disebut sebagai Palagan Ambarawa. Pada 15 Desember 1945, Tentara Keamanan Rakyat (TKR) membuktikan dirinya bisa memukul mundur tentara musuh yang memiliki persenjataan lebih kuat dengan berbagai macam senjata bantuan. Pasukan infanteri Indonesia dengan peralatan morat-marit, hari itu menunjukkan kemampuannya. Dikutip dari artikel “ Palagan Ambarawa 15 Desember 1945: Sudah Bersifat Perang Total” (oleh Julius Pour) di harian Kompas, 15 Desember 1987. Sahabat Data juga dapat menemukan arsip @‌hariankompas lainnya di Data.kompas.id (tautan pada profil). #ArsipKompas #PalaganAmbarawa #HariJuangKartika #KompasData #LitbangKompas #AdadiKompas

Post by kompasdata
128
2024-12-14

Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, akan kembali menggelar lomba lari Semarang 10K pada 15 Desember 2024. Ajang lari yang digelar sejak 2018 ini menjadi agenda olahraga lari tahunan terbesar di Kota Semarang yang diikuti atlet nasional, atlet pelajar, hingga atlet luar negeri. Penyelenggaraannya juga menggabungkan olahraga dan rekreasi. Para pelari Semarang 10K juga melewati sejumlah bangunan ikonik nan bersejarah di Kota Semarang, Jawa Tengah saat sedang berlari. Selain berolahraga, mereka bisa sekaligus berwisata dalam ajang lari tutup tahun itu. Berikut ini beberapa foto lomba lari Semarang 10K sejak 2018 yang berhasil diabadikan oleh pewarta foto Kompas, P Raditya Mahendra Yasa ( @begeus ). Iktui informasi terkait Semarang 10K 2024 di Kompas.id. Temukan juga arsip @hariankompas di Data.kompas.id. #Semarang10K #ArsipKompas #KataKompasData #KompasData #Klasika #Olahraga #AdadiKompas

Post by kompasdata
39
2024-12-13

Sahabat Data, program insentif pembelian kendaraan listrik memberikan peluang pasar yang besar bagi produsen asing. Sejak bergulir pada April 2023, program subsidi pemerintah itu telah memberikan manfaat besar bagi sejumlah jenama mobil listrik, terutama dari China. Terlihat dari semakin masifnya penguasaan pasar mobil listrik itu di pasar domestik. Hadirnya regulasi tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai serta insentif bagi pembeli ataupun produsennya membuat pasar mobil listrik Indonesia semakin semarak. Makin beragam jenama dan tipe mobil listrik yang berlalu lalang di ruas jalan perkotaan, terutama di kawasan Jabodetabek. Dengan demikian, secara bertahap mobil dengan penggerak motor listrik bertenaga baterai semakin dikenal luas oleh masyarakat. Adanya pembebasan bea impor mobil listrik CBU menciptakan gelombang tsunami di pasar Indonesia. Data Gaikindo pada tahun 2023 menunjukkan, mobil listrik yang diimpor secara CBU hanya sejumlah 2.807 unit saja. Jumlah ini hanya sekitar 16 persen dari penjualan mobil listrik pada tahun bersangkutan. Sementara itu, pada tahun ini hingga Oktober 2024 menunjukkan sudah ada 12.536 mobil listrik yang diimpor dalam kondisi CBU atau naik sekitar 347 persen dari impor tahun lalu. Dengan adanya pembebasan bea masuk dan juga keringanan pajak, penjualan mobil listrik tahun ini turut terapresiasi naik hingga sekitar 82 persen. *Ralat: Slide 5, Morris Garage (MG) Sahabat Data dapat membaca ulasan lengkapnya pada artikel “Impor Mobil Listrik Meningkat 347 Persen, China Dominasi Pangsa Pasar Indonesia” (Oleh Yohanes Advent Krisdamarjati @yohanes.advent ) di Kompas.id. #InfografikKompas #KompasData #LitbangKompas #Transportasi #Otomotif #MobilListrik #AdadiKompas

Post by kompasdata
24
2024-12-12

Kenaikan upah minimum provinsi atau UMP tahun 2025, dipatok rata 6,5 persen. Dengan nilai kenaikan sebesar itu, maka rata-rata upah minimum seluruh provinsi di Indonesia pada tahun 2025 adalah Rp 3.315.728, atau naik Rp 202.368 dari rata-rata tahun sebelumnya. Sahabat Data juga dapat menemukan video lainnya di Kompas.id dan Youtube Harian Kompas. #Video #AdadiKompas

Post by kompasdata
138
2024-12-12

Sahabat Data, gempa bumi dahsyat disusul gelombang tsunami melanda Flores, termasuk kota Maumere, Ende, Ngada dan Flores Timur, Sabtu (12/12/1992) menewaskan 2000 orang dan berbagai bangunan rusak berat, termasuk gereja dan tempat beridabah lainnya. Bencana yang disebabkan oleh Tsunami tentu saja tidak hanya dialami penduduk yang menghuni wilayah pesisir di kawasan Nusa Tenggara. Sebab, Tsunami yang berasal dari kata Jepang itu merupakan bencana yang selalu mengancam pemukiman penduduk di kawasan Pasifik. Menurut catatan yang ada, bencana Tsunami pertama yang sempat tercatat ialah yang melanda kota di pantai utara Chili (Amerika Selatan) pada tahun 1868. Sedangkan catatan pertama yang menimbulkan korban jiwa paling besar, 36.000 tewas ialah gelombang pasang yang disebabkan meletusnya Gunung Krakatau tahun 1883. Menyusul Tsunami di Jepang tahun 1896 dengan korban 27.000 jiwa tewas. Di Indonesia, kawasan yang sering dan pernah mengalami musibah Tsunami, selain pantai di sekitar Gunung Krakatau ialah seluruh wilayah Nusa Tenggara, Sulawesi Tengah, Kepulauan Banda dan Kei di Maluku. Yang jelas, menurut Internasional Tsunami Information Centre di Hawaii, Tsunami paling sering terjadi di kawasan Pasifik. Wilayah Sumatera seperti Aceh dan Kepulauan Mentawai juga pernah mengalami Tsunami. Dikutip dari artikel “Tsunami, Sumber Derita” (oleh Agus Setiawan dan Dirman Thoha) di harian Kompas, 14 Desember 1992. Sahabat Data juga dapat menemukan arsip @hariankompas lainnya di Data.kompas.id (tautan pada profil). #ArsipKompas #KompasData #LitbangKompas #Bencana #Tsunami #Mitigasi #Sejarah #AdadiKompas

Post by kompasdata
113
2024-12-11

Jakarta memerlukan upaya modifikasi cuaca untuk mengurangi dampak bencana hidrometeorologi. Bencana tersebut misalnya banjir, yang sering terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi. ‌ Modifikasi cuaca menjadi salah satu strategi yang dipilih untuk mengantisipasi risiko tersebut. Menurut Penjabat Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi, modifikasi cuaca merupakan langkah antisipasi. ‌ ”Ini adalah bagian dari kesiapan pemerintah menghadapi potensi bencana akibat hujan lebat di bulan Desember dan Januari,” katanya. Langkah ini diambil untuk mengurangi tekanan pada infrastruktur kota dan memastikan keselamatan warga. ‌ Selain itu, modifikasi cuaca membantu memperpanjang waktu bagi pemerintah daerah untuk memperbaiki infrastruktur drainase dan melakukan koordinasi lintas sektor. Dengan demikian, upaya ini bukan hanya untuk mengatasi dampak jangka pendek, melainkan juga mendukung kesiapan menghadapi musim hujan berikutnya. ‌ Sahabat Data dapat membaca ulasan lengkapnya pada artikel “Mengapa Jakarta Memerlukan Modifikasi Cuaca?” (oleh Mukhamad Kurniawan) di Kompas.id. #KompasBrief #KompasData #Metropolitan #Hujan #Mitigasi #Banjir #AdadiKompas

Post by kompasdata
31
2024-12-10

Setelah terancam dimakzulkan usai keputusan memberlakukan darurat militer, nasib Presiden Korea Selatan Yoon Suk mulai terlihat. Sahabat Data juga dapat menemukan video lainnya di Kompas.id dan Youtube Harian Kompas. #Video #KompasData #Internasional #AdadiKompas

Post by kompasdata
315
2024-12-10

Puluhan tahun sudah demokrasi berdiri di Indonesia, tapi penegakan pelanggaran HAM berat masih menemui jalan buntu. Sebagai langkah awal, pengakuan atas kasus-kasus tersebut memang sudah dilakukan, namun bagaimana dengan penyelesaiannya? Mari kita #MenolakLupa dan jangan biarkan kejadian serupa terulang kembali. Selamat Hari HAM Sedunia.